Selasa, 30 November 2010

tugasq

TUGASKU
PORT I/O
PENGERTIAN PORT I/O

Dasar dari elemen perangkat keras yang terkandung pada I/O adalah bus, device controller, dan I/O itu sendiri. Kinerja kerja pada data yang bergerak antara device dan memori utama di jalankan oleh CPU, di program oleh I/O atau mungkin DMA controller. Modul kernel yang mengatur device adalah device driver. System-call interface yang disediakan aplikasi dirancang untuk menghandle beberapa dasar kategori dari perangkat keras, termasuk block devices, character devices, memory mapped files, network sockets dan programmed interval timers.

Baca selengkapnya »
Diposkan oleh wafa di 19.14 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
CHIPSET
pengertian Chipset
Chipset merupakan Chip (kumpulan IC) yang biasanya ada di Motherboard. Chipset ini mengkoordinasikan hubungan atau kerja antar berbagai komponen di motherboard. Biasanya terdapat 2 chipset di Motherboard, yaitu notrhbridge dan southbridge.

Chipset Northbridge menghubungkan komponen seperti CPU/Processor, RAM (Memori) dan VGA (Kartu grafik), sedangkan southbridge menghubungkan beberapa komponen seperti PCI, Ethernet, USB, Audio dan lainnya yang biasanya lebih lambat.

Baca selengkapnya »
Diposkan oleh wafa di 19.12 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
konektor adalah Penghubung suatu perangkat dengan perangkat lainnya.

Konektor 20 pin ATX
20 pin konektor ATX yang memasukkan ke dalam sebuah motherboard atx. Jika motherboard Anda memiliki slot untuk 20 pin konektor yang diperlukan untuk Motherboard.

Konektor 24 pin ATX
Beberapa motherboard memerlukan 24 pin ATX Connector. Daya pada power supply 430W dan 500W, baik dengan 20 dan 24 pin konektor.

MOTHERBOARD

Pengertian Motherboard

Pengertian Motherboard beserta komponennya
Motherboard adalah tulang punggung dari komputer yang berfungsi sebagai penyalur arus data dari Processor, RAM, VGA, Harddisk, Audio, Dan periferal lainnya…
Mari kita bahas motherboard desktop, yg banyak kita gunakan sehari-hari…
sebuah Processor yang cepat atau RAM yang berkapasitas banyak, tidak akan berfungsi sempurna jika motherboard yang dipakai tidak stabil / memiliki kinerja yang buruk…
Yang beredar dipasarang saat ini adalah Motherboard yang mendukung processor INTEL & AMD
Dalam sebuah motherboard terdapat struktur sebagai berikut…(dalam gambar adalah Platform Socket A)
-Socket CPU , yaitu tempat untuk memasang sebuah Processor
-Slot AGP, tempat untuk memasang VGA card / display card yang berfungsi untuk menghubungkan ke monitor
Diposkan oleh hamid putra sulunk"z di 18.34 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Selasa, 09 November 2010
MOTHERBOARD
Pengertian Motherboard beserta komponennya
Motherboard adalah tulang punggung dari komputer yang berfungsi sebagai penyalur arus data dari Processor, RAM, VGA, Harddisk, Audio, Dan periferal lainnya…
Mari kita bahas motherboard desktop, yg banyak kita gunakan sehari-hari…
sebuah Processor yang cepat atau RAM yang berkapasitas banyak, tidak akan berfungsi sempurna jika motherboard yang dipakai tidak stabil / memiliki kinerja yang buruk…
Yang beredar dipasarang saat ini adalah Motherboard yang mendukung processor INTEL & AMD
Dalam sebuah motherboard terdapat struktur sebagai berikut…(dalam gambar adalah Platform Socket A)
-Socket CPU , yaitu tempat untuk memasang sebuah Processor
-Slot AGP, tempat untuk memasang VGA card / display card yang berfungsi untuk menghubungkan ke monitor
-Slot PCI, menambahkan berbagai periferal, seperti, Sound Card, Modem, Ethernet Card, DLL
-Slot RAM, berbagai variasi slot RAM, mulai dari SDRAM, RAMBUS, DDR SDRAM, DDR2-SDRAM, DDR3,SDRAM
-Slot IDE, yang berfungsi menghubungakn HardDisk kedalam motherboard, oleh kabel RIBBON
-Slot Floppy, untuk menghubungkan ke Flopy Disk Drive / Disket
-ATX Conektor, suplay daya dari Power Suplay
Dalam sebuah motherboard, yang paling penting adalah Chipset, yang berfungsi seberapa besar bandwidth memory / lebar jalur arus data yang menghubungkan ke berbagai komponen..

Selasa, 23 November 2010

toegaes

Kecelakaan Karena Aktivitas Peledakan di Tambang dan Jarak Aman Suatu Peledakan


Baru-baru ini kita membaca di media bahwa telah terjadi kecelakan kerja yang berhubungan dengan proses peledakan di PT Adaro, sebuah tambang batu bara di Kalimantan Selatan. Memang kasusnya tidak terlalu menyita perhatian masyarakat di Indoensia, tapi kecelakaan kerja yang mengakibatkan kematian merupakan suatu kecelakaan yang sangat serius di industri pertambangan. Kasusnya adalah seorang juru ledak meninggal dunia akibat terkena batuan oleh suatu peledakan dari hasil peledakan yang dikelolanya. Tragis memang, sebuah gambaran begitu tidak sempurnanya apa yang telah direncanakan dan apa yang mereka ingin hasilkan dari rencana yang telah dibuatnya. Selain dari itu, Dinas Pertambangan dan Energi Kalimantan Selatan saat ini meminta PT Adaro untuk menghentikan aktivitas yang berhubungan dengan peledakan sampai dalam batas waktu yang belum ditentukan. Ini berarti aktivitas pertambangan batubara di Adaro secara tidak langsung mengalami gangguan yang tentunya akan berpengaruh pada produksi batubara yang hendak dicapai.
Kasus seorang juru ledak yang tewas memang tidak banyak terjadi di Indonesia, namun kejadian atau kecelakaan kerja yang berpotensi untuk menjadi kejadian yang lebih serius banyak terjadi di tambang-tambang di Indonesia. Sebuah makalah yang dibuat oleh peneliti dari US Mine Safety and Health Administration pada tahun 2001 menunjukkan bahwa terdapat empat kategori utama kecelakaan kerja yang berhubungan dengan peledakan, yaitu (1) keselematan dan keamanan lokasi peledakan; (2) batu terbang atau flyrock, (3) peledakan premature (premature blasting) dan (4) misfre (peledakan mangkir). Kasus yang terjadi di Adaro merupakan salah satu jenis kecelakaan kerja yang ditenggarai disebabkan oleh arah peledakan (keselamatan peledakan) dan terkena batuan hasil peledakan yang dapat dikategorikan sebagai flyrock (pada jarak yang dekat). Ini merupakan situasi yang masuk akal karena seorang juru ledak memang berada di daerah yang paling dekat dengan pusat kegiatan peledakan.
Hal ini merupakan salah satu contoh perlunya pengetahuan yang lebih mendalam dalam hal blasting management system (system pengaturan atau pengontrolan peledakan) terhadap semua yang terlibat di dalam kegiatan peledakan. Dalam suatu peledakan terdapat banyak hal-hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil peledakan sesuai dengan yang diinginkan oleh tambang yang bersangkutan. Batuan yang diledakkan dalam hal ini bisa berwujud batu bara itu sendiri dan batuan penutup (overburden and interburden). Dalam tambang emas kita mempunyai istilah waste (sampah) dan ore (bijih emas) yang harus diledakkan untuk memudahkan pengangkutan dan pencucian atau proses permurnian bahan galian yang ditambang.
Kegiatan peledakan di tambang merupakan salah satu kegiatan yang dianggap mempunya resiko cukup tinggi. Tapi bukan berarti kegiatan tersebut tidak dapat dikontrol. Proses pemgontrolan kegiatan ini dapat dimulai dari proses pencampuran ramuan bahan peledak, proses pengisin bahan peledak ke lubang ledak, proses perangakain dan proses penembakan. Dalam kasus ini yang memegang peranan penting adalah kontrol terhadap proses penembakan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan adalah sebagi berikut
- Desain peledakan. Bagian ini memegang peranan penting dalam mengurangi kecelakaan kerja yang berhubungan dengan aktivitas peledakan. Rancangan peledakan yang memadai akan mengidentifikasi jarak aman; jumlah isian bahan peledak per lubang atau dalam setiap peledakan; waktu tunda (delay period) yang diperlukan untuk setiap lubang ledak atau waktu tunda untuk setiap baris peledakan; serta arah peledakan yang dikehendaki. Jika arah peledakan sudah dirancang sedemikian rupa, juru ledak dan blasting engineer harus berkordinasi untuk menentukan titik dimana akan dilakukan penembakan (firing) dan radius jarak aman yang diperlukan. Ini perlu dilakukan supaya juru ledak memahami potensi bahaya yang berhubungan dengan broken rock hasil peledakan and batu terbang (flyrock) yang mungkin terjadi.
- Training kepada juru ledak. Hal ini sangat penting dilakukan, karena sumber daya ini memegang peranan penting untuk menerjemahkan keinginan insinyur tambang yang membuat rancangan peledakan. Hal ini sudah diatur dalam Keputusan Menteri, yang mengharuskan setiap juru ledak harus mendapatkan training yang memadai dan hanya petugas yang ditunjuk oleh Kepala Teknik Tambang yang bersangkutan yang dapat melakukan peledakan. Juru ledak dari tambang tertentu tidak diperbolehkan untuk melakukan peledakan di tambang yang lain karena karakterisktik suatu tambang yang berbeda-beda.
- Prosedur kerja yang memadai. Prosedur kerja atau biasa disebut SOP (Safe Operating Procedure) ini memegang peranan penting untuk memastikan semua kegiatan yang berhubungan dengan peledakan dilakukan dengan aman dan selalu mematuhi peraturan yang berlaku, baik peraturan pemerintah maupun peraturan di tambang yang bersangkutan. Prosedur ini biasanya dibuat berdasarkan pengujian resiko (risk assessment) yang dilakukan oleh tambang tersebut sebelum suatu proses kerja dilakukan. Prosedur ini mencakup keamanan bahan peledak, proses pengisian bahan peledak curah, proses perangakaian bahan peledak , proses penembakan (firing) termasuk jarak aman dan clearing daerah disekitar lokasi peledakan.
Jarak Aman Peledakan
Menyimak dari kecelakaaan yang terjadi di Adaro, tanpa bermaksud mendahului tim investigasi yang bekerja di sana, terdapat dua hal yang menjadi penyebab langsung (immediate causes) yang menyebabkan kejadian tersebut, yaitu, jarak aman dan arah peledakan. Jarak aman pada suatu peledakan (safe blasting parameter) saat ini memang tidak mempunyai standard yang dibakukan, termasuk tambang-tambang di Australia. Di dalam Keputusan Menteri-pun, tidak dijelaskan secara detail berapa jarak yang aman bagi manusia dari lokasi peledakan. Hal ini disebabkan oleh setiap tambang mempunyai metode peledakan yang berbeda-beda tergantung kondisi daerah yang akan diledakkan dan tentu saja hasil peledakan yang dikehendaki. Akan tetapi bukan berarti setiap juru ledak boleh menentukan sendiri jarak aman tersebut. Keputusan mengenai keselamatan khususnya jarak aman tersebut berada pada seorang Kepala Teknik Tambang yang ditunjuk oleh perusahaan setelah mendapat pengesahan dari Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
Di tambang-tambang terbuka di Indonesia, jarak aman terhadap manusia boleh dikatakan hampir mempunyai kesamaan yaitu dalam kisaran 500 meter. Dari mana jarak ini diperoleh? Jelas seharusnya dari hasil risk assessment (pengujian terhadap resiko) yang telah dilakukan di tambang-tambang tersebut. Risk assessment ini tidak saja berbicara secara teknik peledakan dan pelaksaannya, namun perlu juga dimasukkan contoh-contoh hasil perbandingan dari tambang-tambang yang ada baik di dalam ataupun luar negeri. Jarak aman dari hasil risk assessment inilah yang seharusnya menjadi acuan bagi pembuatan prosedur kerja dalam lingkup pekerjaan peledakan di lapangan. Walaupun ada beberapa tambang yang membuat standard yang lebih kecil dari 500 meter; tapi hal itu diperbolehkan sepanjang risk assessment sudah dilakukan dan sudah disetujui oleh Kepala Teknik Tambang yang bersangkutan. Biarpun tidak menutup kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap jarak aman dari peledakan, akan tetapi seorang juru ledak yang kompeten semestinya akan mentaati aturan dan prosedur kerja. Pelanggaran prosedur kerja akan berakibat fatal, baik bagi diri dia sendiri, teman kerja maupun ada perusahaan tempat dia bekerja